Minggu, 11 Januari 2015

Wiro Sableng #167 : Fitnah Berdarah Di Tanah Agam Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : KUPU-KUPU GIOK NGARAI SIANOK

UNTUK beberapa lama nenek berjuluk Si Kamba Mancuang Tangan Manjulai masih memegangi kain putih yang muncul secara tidak terduga dalam keadaan tergulung pada sebatang potongan bambu dan menancap di tanah, sementara beberapa tokoh silat yaitu Ki Bonang Talang Ijo, Perwira Muda Teng Sien, Pandeka Bumi Langit Dari Sumanik dan Tuanku Laras Muko Balang yang ada di situ memperhatikan. Di atas kain putih terdapat tulisan yang memberi tahu bahwa orang yang membunuh Duo Hantu Gunung Sago Si Kalam Langit adalah Wiro, yang disebut sebagai pemuda Jawa berambut panjang, berjuluk Pendekar 212 Wiro Sableng.
Setelah ditanggalkan dari batang bambu si nenek akhirnya serahkan kain putih pada Ki Bonang Talang Ijo, tokoh silat dari tanah Jawa yang bertindak selaku pimpinan pencarian kupu-kupu batu giok yang lenyap secara gaib dari tempat asalnya di Kotaraja Kerajaan Tiongkok.

"Ki Bonang, baca tulisan ini.
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #167 : Fitnah Berdarah Di Tanah Agam Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Oleh: Agustinus Prasetyo

Ketika pertama kali mendengar bahwa orang bisa sakit karena pikiran saya tidak percaya. Namun karena melihat ada anggota keluarga yang mengeluh sakit segala macam mendadak sembuh ketika dokter yang memeriksa berkata tidak ada masalah dengan kesehatannya. Saya juga teringat waktu masih Sekolah Dasar (SD) saya berulangkali sakit menjelang ulangan. Inilah yang oleh para psikolog disebut penyakit psikosomatis.

Definisi Psikosomatis Gangguan fisik yang disebabkan faktor kejiwaan dan sosial. Penyakit ini muncul sebagai akibat dari kondisi emosional seperti marah, depresi dan rasa bersalah. Berdasarkan data dari Departemen Penyakit Dalam FKUI, 15–30 persen orang meninggal dunia karena gangguan psikosomatis di Jakarta. Dikabarkan ada seorang karyawan pria yang gemar bermain saham. Pria ini mengeluh sakit maag dan nyeri di dada. Karena dari hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan gangguan kesehatan maka dokter menduga pria ini mengalami gangguan psikosomatis dan merujuknya ke bagian jiwa. Dari hasil wawancara, ditemukan bahwa pria tersebut berlatar belakang keluarga yang pas-pasan sehingga ia takut kehilangan uangnya saat bermain saham. Beban pikiran itu bermanifestasi menjadi keluhan fisik yaitu nyeri lambung.

Bagaimana Terjadinya Penyakit Psikosomatis? Meskipun tidak terlalu sering ditulis, setiap pikiran/ide/emosi akan mempengaruhi reaksi fi
... baca selengkapnya di Psikosomatis, Apaan Tuh? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Jumat, 09 Januari 2015

Independen? Ya, Menulis! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Baru pertama kali (kecuali Edy Zaqeus) saya bertemu dengan para senior Pembelajar. Com di hotel Peninsula, Jakarta Barat, dalam acara gathering ultahnya yang ke-8, 14 Pebruari 2009 yang lalu. Senang, bangga itu jelas. Grogi, keringat, dingin karena AC ( belakangan saya ketahui bukan karena itu, tapi karena dekat dengan para senior). Hehe, wajar…saya kan manusia yang rumit bukan robot yang diprogram untuk tidak merasakan.

Hal yang saya amati adalah kebersamaan para mentor dan para peserta gathering. Mereka semua sebagai pribadi yang independen. Sejajar dari semua kalangan. Ini tentu berbeda dengan pertemuan antara bos dengan anak buah di sebuah perusahaan. Kadang si anak buah menunduk-nunduk dan terlalu sopan, mungkin takut tidak dipromosikan. Benar-benar bukan pribadi yang independen, iya kan? Tetapi siapapun kita jika menulis, kita menjadi pribadi yang independen. Itu sudah saya rasakan sendiri. Inilah yang benar-benar saya cari, yaitu sebuah kebebasan.

Saya tidak sedang menyuruh semua orang untuk menulis, tetapi memang demikian adanya. Paling tidak menulis untuk blog sendiri yang dikunjungi satu atau banyak orang. Niscaya, Anda akan merasakan kebebasan dalam berpikir, yang mungkin ini sebuah kebutuhan manusia juga. Yang jelas, salah satu bekal kita mati nanti, yaitu ilmu yang bermanfaat bakal tersalurkan dengan menulis. Siapapun kita, tanpa harus kita menjadi kyai, da’i, pastur atau pendeta. Dan kita pun bermanfaat untuk
... baca selengkapnya di Independen? Ya, Menulis! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 06 Januari 2015

Wiro Sableng #175 : Sepasang Arwah Bisu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : MALAM JAHANAM DI MATARAM

PADA MALAM menjelang dini hari itu beberapa orang mendatangi Bukit Batu Hangus dimana Sri Maharaja Mataram berada bersama ratusan orang pengungsi, menyelamatkan diri dari Kotaraja yang tengah dilanda malapetaka.
Selagi Raja menunggu kedatangan Pendekar 212 Wiro Sableng yang di kalangan orang-orang Kerajaan disebut dengan nama Kesatria Panggilan, ternyata Sinuhun Muda Ghama Karadipa sampai lebih dulu. Dia datang dengan menyamar sebagai Pendekar 212 Wiro Sableng, membawa batu segi tiga putih palsu dengan niat sebenarnya bukan lain adalah untuk dapat menghabisi Raja Mataram secepat mungkin.

Namun niat jahat tersebut gagal dilaksanakan karena dihalangi oleh Sri Padmi Kameswari yang muncul dalam bentuk seekor anjing betina, bersama anaknya seekor anjing jantan. Kalau sang ibu berhasil menyelamatkan Raja Mataram dari serangan delapan sinar merah yang keluar dari batu segi tiga Putih di tangan Sinuhun Muda, maka anaknya, seekor anjing kecil jantan mampu pula menyelamatkan Ni Gatri.

Seperti diceritakan dalam "Rob Jemputan", meski Sri Padmi Kameswari berniat jahat terhadapnya, Raja Mataram bukan saja tidak membunuh perempuan itu, malah sewaktu sosok Sri Padmi Kameswari berubah menjadi seekor anjing betina yang bunting besar dan kesulitan dalam melahirkan anaknya, Raja bertindak menolong. Ada ubi ada talas. Ada budi ada balas.
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #175 : Sepasang Arwah Bisu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu, 04 Januari 2015

Wiro Sableng #112 : Rahasia Mawar Beracun Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : PETUALANGAN WIRO DI LATANAHSILAM

"MAWAR KUNING..." DESIS PERI ANGSA PUTIH. "BUNGA INI HANYA TUMBUH DI TAMAN LARANGAN. MENGAPA BISA BERADA DI SINI? APAKAH PERI BUNDA TAHU KALAU DUA KUNTUM MAWAR KUNING INI TERSELIP DI ANTARA BUNGA-BUNGA LAIN DALAM JAMBANGAN?" TIBA-TIBA PERI ANGSA PUTIH INGAT. TANGANNYA BERGETAR. "MAWAR INILAH YANG TEMPO HARI HAMPIR MEMBUNUH WIRO DI TELAGA. WAHAI PARA DEWA! JANGAN-JANGAN... MUNGKINKAH DIA YANG MELEMPARKAN BUNGA ITU KE DALAM ANAK SUNGAI. UNTUK MERACUN PENDEKAR 212 WIRO SABLENG? APAKAH PERI BUNDA SEJAHAT ITU? BAGAIMANA AKU HARUS MENYELIDIK?"

DUA SOSOK putih berkelebat. Begitu cepatnya gerakan mereka hingga kelihatan seperti bayang-bayang setan, menembus kelebatan rimba belantara. Di satu tempat setelah keluar dari kawasan hutan sosok di sebelah depan berhenti. Astaga! Ternyata dia adalah manusia biasa juga adanya tapi luar biasanya dia adalah seorang dara berwajah cantik. Pakaiannya putih tipis keabu-abuan. Rambutnya yang tergerai lepas di punggung berwarna pirang membuatnya selain tam
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #112 : Rahasia Mawar Beracun Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis, 01 Januari 2015

Kerang dan Mutiara Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Malam ini angin berhembus lembut, permukaan laut tenang , ada sedikit cahaya rembulan menerobos masuk ke dasar laut dimana seekor kerang sedang duduk menikmati suasana temaram dan tenang. Gelombang lembut di dasar laut sana membawa pasir-pasir menari mengikuti arus bermain. Sebutir pasir masuk ke dalam tubuh kerang, membuat sang kerang kaget. Heiii, siapakah kau gerangan , sang kerang bertanya. Aku adalah pasir, gelombang lautlah yang membawa aku ketempatmu. Siapakah kau ? tanya sang pasir. Aku kerang, penghuni dasar lautan ini. Demikianlah perkenalan sang kerang dengan butir pasir tersebut.

Perkenalan tersebut pada awalnya hampa rasanya, mungkin hanya ibarat sebutir pasir besarnya. Sampai suatu saat, sang dewi rembulan melihat persahabatan yang hampa tersebut. Sang dewi berkata, wahai kerang tidakkah kau dapat lebih mencurahkan rasa persahabatan mu pada butir pasir lembut tersebut, dia begitu kecil dan lembut. Mulai sekarang biar aku mengajarkan bagaimana rasa persahabatan itu agar hidupmu lebih berarti. Dengan lembut sang dewi mengajarkan, tidak sia-sia apa yang diajakan sang dewi rembulan, persahabatan antara sang kerang dengan butir pasir lembut tersebut berbuah hasil. Ada canda, ada tawa, mereka berbagi masalah. Persahabatan itu telah merubah butir pasi
... baca selengkapnya di Kerang dan Mutiara Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1